“kenapa kamu selalu baik?. Kamu bahkan selalu merasa kawatir dan berusaha menjagaku semampumu. Kenapa kamu selalu berusaha sekuat tenaga, mengerahkan semua kemampuan yang kamu punya hanya untuk bisa menolongku? membuatku tertawa dan merasa tidak pernah sendirian? Aku bahkan takpernah mampu membalas semua itu. Apa kamu tidak lelah?“ Pertanyaan itu dibalas dengan sebuah jawaban sederhana namun penuh makna. “karena aku sangat sayang sama kamu. Itu semua aku lakukan dengan hati. Dan pekerjaan yang dilakukan dengan hati tidak akan pernah terasa lelah”. Jawaban itupun dibaca dengan sebuah tatapan kosong sambil tertegun.
“ bahkan, saat aku tidak bisa membalas apapun dan memilih orang lain sebagai seseorang yang lebih baik, apakah kamu masih akan tetap menyayangiku?” kali ini pertanyaan itu dibalas dengan yakin “ iya. Sampai kamu menikah nantipun, Aku akan tetap menyayangimu, hanya saja kadar dan juga koridornya berbeda. Karna sekarangpun, saat kamu ada bersamanya, aku masih selalu ada untuk kamu. Dan aku yakin… kamu bisa merasakannya”. Jawaban itu kini dibalas dengan buliran buliran air mata. Haru.
Penggalan kisah diatas adalah kisah dari salah seorang sahabat yang aku kenal dan beruntung karena menemukan seseorang yang menyayanginya seperti cerita diatas. Yap, setidaknya aku merasa demikian. Mencintai seseorang seperti itu pastilah tidak mudah, tidak bisa dilakukan oleh semua orang karena luka yang terasa pastinya sangat dalam. Butuh keberanian dan ketulusan untuk bisa seperti apa yang orang itu lakukan.
Apa kamu juga pernah menemukan seseorang yang menyayangi kamu seperti itu?. Seseorang yang bahkan selalu ada untuk kamu, meskipun kamu tidak pernah bisa membalas apa yang dia berikan. apa yang kamu rasakan? merasa beruntung karena dicintai setulus tadi?, atakukan merasakan sebuah kebingungan yang dalam karena ternyata semua cinta yang terlibat didalamnya hanya akan membuatmu terjebak dalam hal yang jauh dari keridaanNYA?.
Ah.. sahabatku, maafkan Aku. Sungguh,kali ini aku benar benar merasa buntu untuk mengulas apa yang terjadi kepadamu. Bukan karena aku tidak mau, tapi pada akhirnya semua ada dalam hatimu sendiri. Yang jelas, aku bisa melihat ketulusan darinya yang diberikan kepadamu dengan tetap menghormatimu sebagai seorang akhwat. Semuanya kembali kepadamu. Dan mintalah Dia untuk bisa memilihkanmu yang terbaik karena pada akhirnya kamu harus tetap memilih.
sebuah doa:
“ya raab.. jika memang dia adalah seseorang yang terbaik bagi hamba, menunjukan hamba ke jalanMU, membuat hamba makin mencintaiMU, maka tutupkanlah hati hamba bagi ikhwan yang lain dan tunjukanlah jalan dimana kami bisa tetap menjaga diri di jalanMU. Namun, jika dia bukanlah seseorang yang terbaik untuk hamba. Maka tutupkanlah pintu hati kami berdua dan berikanlah pengganti yang terbaik disisiMu”. Amin.
Minggu, 21 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar